Leave a comment

Rencana Pembangunan Stasiun Pengisian BBG di Terminal Joyoboyo Ditunda

Rencana Penerapan BBG



Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor transportasi khususnya angkutan umum/mikrolet mulai dihidupkan kembali. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dengan pihak-pihak terkait melakukan rapat atau pembicaraan mengenai lokasi pembangunan stasiun pengisian BBG. Rencana awal lokasi yang akan di gunakan untuk pembangunan stasiun BBG adalah terminal Joyoboyo Surabaya. Menurut Marsaid selaku Direktur PT Citra Nusantara Energi lokasi tersebut kurang memenuhi syarat.

Sedangkan menurut Ir.Irvan wahyudrajad, MMT selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi mengusulkan lokasi pengisian BBG kawasan terminal Joyoboyo di tempatkan di emplasmen PT KAI mengingat aspek keselamatan dan kemudahan operasional. Untuk menunjang terlaksananya usulan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan PT KAI perihal status lahan emplasmen di utara terminal joyoboyo.

BBG adalah bahan bakar ramah lingkungan yang sebagian besar (sekitar 85%) kandungannya merupakan komponen gas bumi yang telah dimurnikan dan terdiri dari gas Metana dan Etana, selebihnya gas propana, butana, pentana, nitrogen, dan karbondioksida. BBG lebih ringan di udara dan mempunyai nilai oktan 120. Keuntungan penggunaan BBG untuk transportasi yang dapat kita rasakan bersama, diantaranya udara akan jauh lebih bersih karena pembakaran lebih sempurna (dengan oktan 104 pada propane). Manfaat lain yang dapat dirasakan, subsidi BBM yang selama ini kita nikmati dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya karena cadangan gas di indonesia masih mencukupi.[lil]

Leave a comment